BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini
derajat kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia masih belum memuaskan.Hal ini
ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) yang menjadi salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan khususnya
di bidang kesehatan. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih
lambat terlihat dari penurunan hanya 25% dari 450/100.000 kelahiran hidup pada
tahun 1986 yang hanya menurun menjadi 334/100.000 kelahiran hidup. (Hadijono,
2003).
Tidak
semua kehamilan berakhir dengan persalinan yang berlangsung normal, 30,7%
persalinan disertai dengan komplikasi, dimana bila tidak ditangani dengan cepat
dan baik dapat meningkatkan kematian ibu (Depkes. RI., 2000). Yang menjadi
penyebab kematian ibu di negara berkembang yang berhubungan dengan kehamilan
adalah 1) Perdarahan 40 – 60%, 2) Toksemia Gravidarum 20 – 30% dan 3) Infeksi
20 – 30% (Hartanto, 2002).
Perawatan
selama kehamilan danpertolongan pada saat persalinan merupakan factor utama
penyebab AKI & AKB, oleh sebab itu di perlukan peningkatan kualitas
pelayanan dan pengertian dari masyarakat tentang pentingnya perawatan selama
kehamilan dan pertolongan persalinan yang berkualitas.
1.2
Batasan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas dapat diambil batasan masalah berupa perawatan
selama kehamilan dan pertolongan selama persalinan berlangsung.
1.3
Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui pengertian
kehamilan & persalinan, tanda-tamda kehamilan dan tanda-tanda persalinan.
1.3.2
Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mahasiswa
mampu menjelaskan pengertian kehamilan.
1.3.2.2 Mahasiswa
mampu menjelaskan pengertian persalinan.
1.3.2.3 Mahasiswa
mampu menjelaskan tanda-tanda kehamilan.
1.3.2.4 Mahasiswa
mampu menjelaskan tanda-tanda persalinan
1.3.2.5 Mahasiswa
mngerti tentang mekanisme pesalinan.
1.3.2.6 Mahasiswa
mengerti pertolongan persalinan yang benar.
1.3.2.7 Mahasiswa
mengerti prubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan.
1.4
Manfaat Penulisan
1.4.1
Bagi
Institusi
Laporan ini dapat digunakan sebagai
tambahan referensi dalam perpustakaan.
1.4.2
Bagi
penulis
Laporan ini sangat berguna
untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam penulisan laporan serta sebagai
ilmu khususnya metodologi penulisan dalam mata kuliah yang telah
diberikan.
1.4.3
Bagi
Ibu dan Keluarga
Sebagai
masukan agar ibu dan keluarga dapat memilih bidan sebagai tenaga penolong
persalinan yang aman baik bagi ibu maupun bayinya.
BAB
2
TINJAUAN
TEORI ANC
2.1
Kehamilan fisiologis
2.1.1
Definisi
Kehamilan adalah proses pertemuan dan persenyawaan antara
spermatozoa (sel mani) dengan sel telur (ovum) yang menghasilkan
zigot. Ibu hamil adalah wanita yang tidak mendapatkan haid selama lebih dari
satu bulan disertai tanda-tanda kehamilan subjektif dan objektif.
Kehamilan
merupakan suatu yang fisiologis yang di alami semua wanita, kehamilan terjadi b
karena ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani
(spermatozoa). Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam ovulasi. Sedangkan
sel mani dalam tubuh wanita masih kuat membuahi selama 1-3 hari (ILMU KEBIDANAN
2002)
2.1.2
Tanda-tanda kehamilan
a. Tanda-tanda presumtif
·
Amenorhea (tidak dapat haid) selama kurun
waktu > 1 bulan
·
Mual dan muntah (nausea dan vomitting) yang
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Karena sering terjadi pada pagi
hari maka sering disebut dengan morning
sickness
·
Mengidam ingin makan makanan atau minuman
tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama
·
Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan
·
Pingsan bila berada di tempat-tempat ramai yang
sesak dan padat
·
Pada beberapa orang tidak ada nafsu makan untuk
awal trimester pertama
·
Lelah
·
Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara
·
Miksi sering
·
Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot
menurun oleh pengaruh steroid
·
Pemekaran pada vena-vena (varices) dapat
terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai pada trimester akhir
b. Tanda-tanda
mungkin/tidak pasti
·
Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi
rahim didapati tanda Piskacek yaitu pembesaran uterus yang tidak rata
dimana bagian telur bernidasi lebih cepat tumbuh
·
Perubahan pada serviks
·
Tanda Chadwick yaitu warna selaput lendir vulva
dan vagina menjadi ungu
·
Braxton hicks/kontraksi-kontraksi kecil uterus
bila ada rangsangan
·
Pemeriksaan biologis
·
Teraba bagian anak
·
Perut membesar
·
Keluarnya kolostrum
·
Hiperpigmentasi kulit yang dijumpai pada muka (cloasma
gravidarum), aerola mammae, leher dan dinding perut (linea nigra)
c. Tanda-tanda
pasti/positif
·
Teraba bagian-bagian janin & terasa gerakan
janin oleh pemeriksa
·
Terdengar bunyi jantung janin dengan beberapa
cara :
ü
Didengar dengan stetoskop monoral
ü
Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
ü
Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
·
Balottement positif
·
Pada pemeriksaan dengan sinar Rontgen tampak
rangka janin
·
Dengan pemeriksaan USG diketahui keadaan janin.
2.1.3
Tujuan perawatan kehamilan
Pemeriksaan
kehamilan pada ibu hamil bertujuan untuk :
ü
Menghilangkan dan mengurangi resioko penyakit
pada ibu hamil
ü
Mempertahankan dan mengoptimalkan keadaan
kesehatan ibu hamil, bersalin dan masa nifas
ü
Agar ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin
ü
Mengoptimalkan kesehatan bayi
ü
Mencegah terjadinya prematuritas, lahir mati dan
kematian neonatal
2.1.4 Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan
yang dilakukan terhadap ibu hamil, yaitu :
a. Anamnesa
(tanya jawab)
b. Pemeriksaan
Umum
c. Pemeriksaan
Khusus Kebidanan (status obstetricus) meliputi :
1. Inspeksi
(periksa pandang)
2. Palpasi
(periksa raba)
Cara
pemeriksaan palpasi menggunakan pemeriksaan Leopold yang dibagi menjadi 4
tahap, yaitu :
ü
Leopold I : Untuk mengetahuiTFU, dengan demikian
umur kehamilan dapat diketahui. Umur kehamilan disesuaikan dengan HPHT.
ü
Leopold II : Untuk mengetahui letaj janin di
dalam perut ibu dan mengetahui bagian apa dari janin yang mengisi sebelah kanan
dan kiri perut ibu.
ü
Leopold III : Untuk mengetahui bagian apa yang
terdapat di sebelah bawah perut ibu dan apa yang terdapat di bagian bawah
tersebut sudah terpegang atau belum oleh atas panggul.
ü
Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh
bagian terbawah janin telah masuk ke pintu atas panggul
3. Perkusi
(ketukan)
4. Auskultasi
Dilakukan
dengan stetoskop untuk mendengarkan berbagai macam bunyi.Yang didengar dari
janin adalah mendengar DJJ, bising tali pusat, gerakan janin.Sedangkan dari ibu
untuk mendengar bising rahim, bunyi aorta dan bising usus.
2.1.5 Perubahan-perubahan
fisiologis kehamilan
2.1.5.1
Uterus
Terjadi pembesaran uterus, hal ini
karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron.Hubungan umur
kehamilan (bulan), besar uterus dan tinggi fundus uteri.
Akhir
Bulan
|
Besar Uterus
|
Tinggi Fundus Uteri
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Lebih besar dari
biasa
Telur bebek
Telur angsa
Kepala bayi
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
|
Palpasi belum
teraba
Di belakang
shymphisis
1-2 jari di atas
shymphisis
Pertengahan
shymphisis-pusat
2-3 jari di
bawah pusat
Kira-kira
setinggi pusat
2-3 jari di atas
pusat
Pertengahan
pusat-proc. Xyphoideus
3 jari di bawah
Px atau setinggi Px
Sama dengan usia
kehamilan 8 bulan namun melebar ke samping
|
2.1.5.2
Serviks Uteri
Terjadi peningkatan hormon
menyebabkan hiper sekresi kelenjar serviks, sehingga serviks menjadi lunak.
2.1.5.3
Vagina dan
Vulva
Akibat hormon hipervaskularisasi,
vagina dan vulva menjadi merah kebiruan begitu juga portionya.
2.1.5.4
Ovarium
Fungsi ovarium diambil oleh
plasenta pada kehamilan 16 minggu.
2.1.5.5
Buah dada
ü Mammae
membesar dan tegang
ü
Estrogen menyebabkan hipertropi sistem saluran
ü
Progesteron menyebabkan sel acini pada mammae
ü
Mammae dipersiapkan untuk laktasi
ü
Papila mammae akan membesar, lebih tegang dan
hitam
ü
Glandula montgomery lebih menonjol dipermukaan
aerola mammae
ü
Kehamilan 12 minggu keluar kolostrum.
2.1.5.6
Sirkulasi
darah
Uterus membesar menyebabkan
pelebaran pembuluh darah.Volume darah bertambah fisiologis 25 %, oleh karena
peningkatan plasma akibatnya konsentrasi Hb dalam darah menurun.Batas
fisiologis Hb 10 gram %.
2.1.5.7
Traktus
digestivus
Tonus otot traktus digestivus
menurun sehingga motilitas digestivus menurun.Makanan lebih lama ada di dalam
colon sehingga air lebih banyak diserap.
2.1.6 Perbedaan antara
Primigravida dan Multigravida
No.
|
Primigravida
|
Multigravida
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Payudara tegang
Putting susu
runcing
Perut tegang dan
menonjol ke depan
Vulva tertutup
perineum utuh
Vagina sempit,
teraba rugae
Striae lividae
Portio runcing,
ost. ext. tertutup
|
Payudara lembek
menggantung
Putting susu
tumpul
Perut lembek dan
tegang
Vulva menganga
perineum berparut
Vagina longgar,
selaput lendir licin
Striae lividae
dan striae albicans
Portio tumpul
dan terbagi dalam bibir depan dan bibir belakang
|
2.1.7 Letak janin
dalam rahim
Letak anak sangat
penting dalam prognosa persalinan.Beberapa letak seperti letak lintang dan
letak dahi tak dapat lahir spontan pada janin hidup dan aterm. Dan jika tidak
diperbaiki akan berbahaya bagi ibu maupun janin. Istilah letak dalam ilmu
kebidanan mengandung 4 pengertian, yaitu :
1. Situs
Letak sumbu panjang
anak terhadap sumbu panjang ibu. Jika ukuran panjang anak adalah ukuran bokong
kepala sesuai dengan sumbu panjang ibu, maka anak dikatakan dalam letak
membujur atau letak memanjang
2. Habitus
Bagaimana bagian-bagian
dari anak seperti kepala, badan, tangan, kaki itu letaknya satu terhadap yang
lain.
3. Posisi
Letak salah satu bagian
anak tertentu terhadap dinding perut / jalan lahir.
4. Presentasi
Apa yang menjadi bagian
terendah dari janin
3.1.2 Keluhan-keluhan
yang sering terjadi pada ibu hamil
ü Mual muntah biasanya timbul pada bulan ke2 dan ke-3. menghilang
setelah memasuki trimester ke II
ü Sakit pinggang yang sebagian besar disebabkan karena perubahan
sikap badan pada kehamilan lanjut, karena titik berat badan pindah ke depan
disebabkan perut yang membesar
ü Timbulnya varices. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor
keturunan, berdiri lama dan usia
ü Sakit kepala disertai oedema
ü Sesak nafas, disebabkan rahim membesar mendesak diafragma ke atas
ü Flour albus (keputihan)
ü Anemia dalam
kehamilanadalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar hemoglobin <
10,5 gr% pada trimester 2. nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi
wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester 2.Kebutuhan ibu
selama kehamilan ialah 800 mg besi diantaranya 300 mg untuk janin dan 500 mg
untuk penambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan
sekitar 2 – 3 mg besi/hari. Untuk mengatasi anemia ini dapat diberikan tablet
besi.
3.1
Manajemen Kasus Kehamilan Normal
3.1.1 Pengkajian
Data
Tanggal : ……
Jam : …… Wita.
Tempat : ……
No.
Reg : ……
2.1.1.1 Data
Subjektif
1. Identitas
Klien
Nama
istri : Ny “ “
Umur :
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penghasilan : Rp…/bulan
Alamat :
Nama suami :
Umur :
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Penghasilan : Rp…/bulan
Alamat :
2. Keluhan
Utama
Keluhan utama dapat berupa:
·
Amenorhea (tidak dapat haid) selama kurun
waktu > 1 bulan
·
Mual dan muntah (nausea dan vomitting) yang
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Karena sering terjadi pada pagi
hari maka sering disebut dengan morning
sickness
·
Mengidam ingin makan makanan atau minuman
tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama
·
Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan
·
Pingsan bila berada di tempat-tempat ramai yang
sesak dan padat
(Bobak, 1996 : 32).
3. Riwayat
Menstruasi
a. Menarche
adalah terjadinya haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia pubertas,
yaitu 12 – 16 tahun (Mochtar R, 1999). Usia 10 – 16 tahun, rata-rata usia 12,5
tahun (Sarwono R, 1994 : 104).Usia 13 – 16 tahun (Manuaba IBG, 1998 : 86)
b. Siklus
haid
Siklus haid yang klasik adalah 28
hari, sedangkan pola hadi dan lamanya perdarahan tergantung pada tipe wanita
dan bisanya 3 – 8 hari. (Pusdiknakes, 1998 : 66).
c. Hari
pertama haid terakhir (HPHT)
HPHT dapat dijabarkan untuk memperhitungkan tanggal tafsiran persalinan. Bila siklus haid 28 hari, rumus yang dipakai adalah rumus Neagel yaitu hari + 7, bulan – 3, tahun + 1 (Sarwono P, 1999 : 155). Untuk siklus haid 35 hari, perkiraan partus adalah hari + 14, bulan – 3, tahun + 1. (Sulaiman Sastrawinata, 1998 : 127).
4. Riwayat
Obstetri yang Lalu
Untuk mengetahui
persalinan yang lalu, ditolong oleh siapan, adakah penyulit atai tidak, jenis
persalinannya apa semua itu untuk memperkirakan ibu dapat melahirkan spotan
atau tidak.
5. Riwayat
Kehamilan Ini
a. Idealnya
tiap wanita hamil mau memeriksakan diri ketika haidnya terjadi lambat
sekurang-kurangnya satu bulan.
b. Pada
trimester I biasanya ibu mengeluh mual muntah terutama pagi hari yang kemudian
menghilang pada kehamilan 12 – 14 minggu.
c. Pemeriksaan
sebaiknya dikerjakan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan
28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap minggu.
d. Umumnya
gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan
kehamilan 16 minggu pada multigravida.
e. Imunisasi
TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan dua kali dengan interval minimal 4
minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang
lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali saja (TT
boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan walaupun diberikan pada
kehamilan muda.
f. Pemberian
zat besi : 1 tablet sehari segera setelah rasa mual hilang minimal sebanyak 90
tablet selama kehamilan.
g. Saat
memasuki kehamilan akhir (trimester III) diharapkan terdapat keluhan bengkak
menetap pada kaki, muka yang menandakan toxaemia gravidarum, sakit kepala
hebat, perdarahan, keluar cairan sebelum waktunya dan lain-lain. Keluhan ini
harus diingat dalam menentukan pengobatan, diagnosa kehamilan dan persalinan
nanti.
h. Penyuluhan
yang perlu diberikan antara lain :
Gizi tinggi protein dan kalori,
perawatan payudara, kebersihan diri, senam hamil, persiapan persalinan dan
keadaan darurat (menghadapi bila terjadi komplikasi), istirahat cukup dan
mengurangi kerja fisik yang berat, perlunya pemeriksaan kehamilan secara
berkala, tanda bahaya yang memerlukan pertolongan segera.
6. Riwayat
Kesehatan Klien dan Keluarga
Riwayat keluarga
memberi informasi tentang keluarga dekat pasien, termasuk orang tua, saudara
kandung dan anak-anak. Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik atau
familial dan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita
atau janin (Bobak, 1996 : 148).
Ibu yang
mempunyai riwayat dalam keluarga penyakit menular dan kronis dimana daya tahan
ibu hamil menurun, ibu dan janinnya berisiko tertular penyakit
tersebut.Misalnya : TBC, hepatitis.
Penyakit
keturunan dari keluarga ibu dan suami, mungkin berpengaruh terhadap
janin.Misalnya : Jiwa, DM, hemophilla.
Keluarga dari
pihak ibu atau suami ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar
perlu diwaspadai karena faktor tersebut bisa menurunkan kehamilan kembar.
(Christina, 1993 : 86).
7. Riwayat
Sosial
Faktor-faktor
situasi, seperti pekerjaan wanita dan pasangannya, pendidikan, status perkawinan,
latar belakang budaya dan etnik, serta status sosial ekonoimi ditetapkan dalam
riwayat sosial.
Persepsi tentang
kehamilan saat ini digali.Apakah kehamilan ini diinginkan atau direncanakan?
(Bobak, 1996 : 148).
Faktor budaya
adalah penting untuk mengetahui latar belakang etnik/budaya wanita untuk
mengantisipasi intervensi perawatan yang mungkin perlu ditambahkan atau
dihilangkan dalam rencana perawatan.(Bobak, 1998 : 305).
8. Pola
Aktivitas Sehari-hari
a. Pola
nutrisi
Aspek ini adalah komponen penting
dalam riwayat prenatal.Status nutrisi seorang wanita memiliki efek samping
langsung pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan wanita memiliki motivasi
tinggi untuk mempelajari gizi yang baik. Pengkajian diet dapat mengungkapkan
data praktik khusus, alergi makanan, dan perilaku makan, serta faktor-faktor
lain yang terkait dengan status nutrisi (Bobak, 1990 : 148).
b. Pola
eliminasi
Pola eliminasi meliputi eliminasi
uri (BAK) dan eliminasi alvi (BAB).Dalam hal ini perlu dikaji terakhir kali ibu
buang air kecil dan buang air besar. Kandung kemih yang penuh akan menghambat
penumpurunan bagian terendah janin sehingga diharapkan ibu dapat sesering
mungkin buang air kecil. Begitu pula dengan buang air besar, apabila ibu belum
buang air besar kemungkinan akan dikeluarkan saat persalinan yang mana dapat
mengganggu bila bersamaan dengan keluarnya kepala bayi.
c. Pola
fisik dan istirahat
Norma-norma yang mengatur aktivitas
fisik ibu hamil sangat bervariasi.Banyak kelompok.(Carrington, 1978; Horn,
1998; Lee, 1989).
Menganjurkan ibu untuk aktif,
berjalan dan terlibat dalam aktivitas-aktivitas normal, tetapi tidak melelahkan
untuk memastikan bayi yang dikandung sehat dan tidak terlalu besar.(Bobak, 1996
: 169).
d. Pola
aktivitas seksual
Pada kebanyakan budaya, aktivitas
seksual tidak dilarang sampai akhir kehamilan.Sampai saat inbi belum
membuktikan dengan pasti bahwa koitus dan orgasme dikontraindikasikan selama
masa hamil untuk wanita yang sehat secara medis dan memiliki kondisi obstetri
yang prima. (Bobak, 1998 : 167).
e. Pola
kebiasaan
·
Minuman beralkohol, asap rokok dan
substansi lain
Merokok atau
terus-menerus menghirup asap rokok yang lain dikaitkan dengan terdari
pertumbuhan janin dan peningkatan mortalitas dan morbiditas bayi dan perinatal.
Merokok juga meningkatkan frekuensi persalinan prematur, ketuban pecah dini,
plasenta previa dan kematian janin.Kebanyakan penelitian tidak melaporkan
adanya hubungan penggunaan kafein dengan catat pada bayi atau berat badan bayi.
(Leviton, 1988 : Cunningham, dkk, 1998).
·
Obat-obatan
Kesalahan
subklinis teretntu atau defisiensi pada mekanisme intermediet pada janin
merngubah obat yang sebenarnya tidak berbahaya menjadi obat berbahaya.Bahaya
terbesar, yang menyebabkan defek pada perkembangan janin akibat penggunaan
obat-obatan, dapat muncul sejak fentilisasi sampai sepanjang terimester
pertama.
2.1.1.2 Data
Objektif
Diperoleh dari hasil pemeriksaan
fisik secara inspeksi, palpasi, perkusi, pemeriksaan penunjang.
1. Pemeriksaan
Umum
·
Kesadaran : composmentis
·
Tekanan darah
Diukur untuk mengetahui kemungkinan
preeklamsia, yaitu bila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg.
·
Denyut nadi
Untuk mengetahui fungsi jantung
ibu, normalnya 80 – 90 x/menit.
·
Pernafasan
Untuk mengetahui fungsi sistem
pernafasan, normalnya 16–24 x/menit
·
Suhu tubuh normal 36 – 37,5oC.
·
Lila
Untuk mengetahui status gizi ibu,
normalnya 23,5 cm.
·
Berat badan
Ditimbang waktu tiap kali ibu
datang untuk kontrol kandungannya.
·
Tinggi badan
Pengukuran cukup dilakukan sekali,
yaitu waktu ibu periksa hamil yang pertama kali.
2. Pemeriksaan
Khusus
a. Inspeksi
·
Muka :Apakah
oedema atau tidak, cyanosis atau tidak.
·
Mata
Konjungtiva :
normalnya berwarna merah muda
Sklera :
normalnya berwarna putih.
Kelopak mata :
normalnya tidak odema.
·
Hidung :Bersih/tidak,
ada polip/tidak, ada sekret atau tidak.
·
Mulut dan gigi
Bersih/tidak,
ada luka/tidak, ada caries gigi dan gigi yang tanggal/tidak.
·
Leher :
Ada pembesaran kelenjar tyroid atau tidak.
·
Dada :
Payudara simetris atau tidak, puting bersih dan menonjol atau tidak,
hiperpigmentasi areolla atau tidak, colostrum sudah keluar atau belum.
·
Abdomen :Ada
luka bekas SC atau tidak, ada linea atau tidak, striae albican atau lividae.
·
Genetalia
ü Vulva
dan vagina, Bersih atau tidak, oedema atau tidak, ada flour albus atau tidak,
ada pembesaran kelenjar skene dan kelenjar bartholini atau tidak, ada
condilomatalata atau tidak, ada condiloma acuminata atau tidak, kemerahan atau
tidak.
ü Perineum,
Ada luka bekas episiotomi atau tidak.
·
Anus :
Ada benjolan atau tidak, keluar darah atau tidak.
·
Ekstrimitas
Ekstremitas
atas : simetris atau tidak, oedema atau tidak
Ekstremitas
bawah : simetris/tidak, oedema/tidak,
varices/tidak.
b. Palpasi
o
Leher :
Ada bendungan vena jugularis atau tidak
o
Dada :
Ada massa pada payudara atau tidak
o
Abdomen
Leopold I :
tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan atau tidak, di fundus
normalnya teraba bagian lunak dan tidak
melenting (bokong)
Leopold II :
normalnya teraba bagian panjang, keras seperti papan (punggung) pada satu sisi
uterus dan pada sisi lain teraba bagian kecil
Leopold III :
normalnya teraba bagian yang bulat, keras dan melenting pada bagian bawah
uterus ibu (symphisis) Apakah sudah masuk PAP
Leopold IV :
dilakukan jika pada leopold III teraba kepala janin
WHO :
sudah masuk PAP, Dilakukan dengan menggunakan patokan jari penolong dan
symphisis ibu, berfungsi untuk mengetahui penurunan presentasi.
c. Auskultasi
Terdengar
denyut jantung di bawah pusat ibu (baik dibagian kiri atau kanan), Normalnya :
120 – 160 x/menit.
d. Perkusi
Terlihat
gerakan refleks pada kaki, baik pada kaki kiri maupun kanan.
3. Pemeriksaan
Penunjang
a. Pemeriksaan
laboratorium (hb, glukosa & protein)
b. USG
3.1.2
Identifikasi masalah/diagnosa.
2.1.1.3 Diagnosa
Kebidanan.
Diagnosa
kebidanan pada kehamilan dapat ditegakkan dengan melakukan:
§ Anamnesa.
§ Pemeriksaan
fisik.
§ Pemeriksaan
penunjang.
2.1.1.4 Masalah
Merupakan
hal-hal yang berkaitan dengan psikologi, sosial, cultural, dan spiritual
ibu.Masalah ini biasanya menyertai diagnose.
2.1.2
Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial
Antisipasi Diagnosa/Masalah
Potensial ditegakkan berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditentukan.
2.1.3
Identifikasi kebutuhan segera
Setelah ditemukannya masalah maka
akan diberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan klien.
2.1.4
Intervensi.
Dalam merumuskan rencana asuhan
kebidanan harus didasarkan pada data yang diperoleh serta data harus disertai
dengan rasional dari perencanaan tersebut.
2.1.5
Implementasi.
Sesuai
intervensi.
2.1.6
Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari
keseluruhan proses asuhan kebidanan. Evaluasi menilai apakah asuhan yang telah
diberikan sudah efektif atau tidak.Jika belum berhasil, proses asuhan dapat
dimulai dari awal lagi.Evaluasi ditulis dalam bentuk catatan perkembangan yang
meliputi subyektif, obyektif, assesment, dan planning (SOAP).
BAB
3
TINJAUAN
KASUS
ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY. “M” G1P0000UK32 MINGGU J T H I U DENGAN
PRESENTASI KEPALA, JALAN LAHIR NORMAL, KEADAAN UMUM IBU DANJANIN NORMAL DENGAN
KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI
RUANG KLINIK KANDUNGAN RSUD BANJARBARU
I. Pengkajian
Data
Hari/Tanggal : Senin, 13 Juni 2011
Jam :
10.35 Wita
Tempat : RSUD Banjarbaru
No. RMK : 14-72-45
A.
Data Subjektif
1. Identitas
Isteri Suami
Nama : Ny “M” :
Tn “T”
Usia : 21 Tahun :
30 Tahun
Agama : Islam :
Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia :
Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMA :
SMA
Pekerjaan : IRT :
Sawasta
Penghasilan : - :
± Rp. 2.000.000,-/Bulan
Alamat : Jl. Sekumpul. GG Member RT 02
2. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan ingin periksa kehamilannya dan
periksa USG untuk mengetahui keadaan janin didalam rahimnya.
3. Riwayat
Haid
Menarche : 13 Tahun
Siklus : 28 Hari
Frekuensi : Teratur
Banyaknya : 2 x Ganti Pembalut / hari
Lamanya : 7 Hari
Dismenorea : kadang-kadang
Flour Albus : Tidak ada
Keluhan : Tidak Ada
HPHT : 31-10-2010
TP :
7-7-2011
4. Riwayat
Penyakit Sekarang
Ibu
mengatakan sekarang dalam keadaan sehat, tidak mempunyai atau tidak sedang
menderita penyakit menurun seperti diabetes melitus, asma, penyakit menahun
seperti hipertensi, jantung, dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dll.
5. Riwayat
Penyakit Terdahulu
Ibu
mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun seperti asma, diabetes mellitus,
penyakit menahun seperti hipertensi, jantung, penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, dll.
6. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Ibu
mengatakan anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun, menular
dan menahun seerti diabetes mellitus, asma, jantung, TBC, HIV, Hepatitis, dll.
7. Riwayat
Perkawinan
Kawin : Ya
Banyaknya Perkawinan : 1 Kali
Usia Saat Menikah : 19
Tahun
Lama menikah : 1 Tahun
8. Riwayat
Kehamilan, persalinan dan nifas yang Lalu
Anak
|
Tahun
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Nifas
|
|||||||
Ke
|
Uk
(minggu)
|
Komplikasi
|
Penolong
|
Tempat
|
Jenis
|
JK
|
BB
|
PB
|
Umur
sekarang
|
Komplikasi
|
|
1
|
2011
|
Hamil
ini
|
|||||||||
9. Riwayat
Kehamilan Sekarang
HPHT : 31-10-2010
TP :
7-7-2011
UK :
32 Minggu
Imunisasi : TT2
BB ibu saat hamil : 50 kg
Frekuensi : 4 kali
Obat yang diberikan : Vitamin B komplek, Fe, Kalk,
Antacit
Periksa Kehamilan/ANC : RSUD Banjarbaru
Terapi yang didapat : sesuai dengan resep dokter
-
Trimester I
Frekuensi : 2 kali
Tempat : RSUD Banjarbaru
Keluhan : pusing, mual, muntah, nafsu makan berkurang
Terapi : Vitamin B komplek, Fe, Kalk, Antacit
Konseling : - Menganjurkan ibu istirahat yang cukup
-
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi
makanan yang bergizi (makan sedikit tapi sering)
-
Memberitahu ibu bahwa harus tetap makan
karena janin sangat membutuhkan nutrisi dari ibu (masa pembentukan sel-sel
organ tubuh).
-
Trimester II
Frekuensi
: 1 x
Tempat : RSUD Banjarbaru
Keluhan : Tidak ada
Terapi : Fe dan Kalk
Konseling : -
memberitahu ibu untuk memakai pakaian yang lebih longgar.
-
Menganjurkan ibu untuk melakukan
kunjungan ulang 1 bulan kemudian untuk melakukan imunisasi TT2 sesuai tanggal
yang ditentukan dan memeriksakan kehamilan kapan saja jika ada keluhan.
-
Trimester III
Frekuensi
: 1 x
Tempat : RSUD Banjarbaru
Keluhan : Tidak ada
Terapi : Sesuai dengan resep dokter
Konseling
: - memberitahukan pada ibu tentang
tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda dimulainya persalinan yaitu uterus
berkontraksi, keluar lendir dan darah, ada keinginan untuk meneran, serta
menganjurkan cara merawat payudara untuk proses laktasi.
-
Menganjurkan ibu untuk tetap
mengkonsumsi makan yang bergizi tetap rendah garam dan istirahat yang cukup.
10. Riwayat
KB
Ibu mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah menggunakan
KB.
11. Latar
Belakang Sosial dan Budaya
Ibu
mengatakan tidak pernah minum dan Ibu mengatakan bahwa nanti pada usia
kehamilannya 7 bulan akan mengadakan acara 7 bulanan yaitu mandi-mandi.
12. Data
Psikologis dan Budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan suaminya sangat harmonis,
suami dan keluarga sangat mendukung atas kehamilan ibu.
13. Keadaan
Spiritual
Ibu mengatakan ibadah shalat lima waktu dan berdoa
supaya kehamilannya baik-baik saja dan nanti bias bersalin dengan normal.
14. Pola
Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola
Nutrisi
Sebelum hamil : makan 3 kali/hari, porsi sedang, menu:
nasi, sayur, lauk dan kadang ikan/daging, minum: 5-6 gelas/hari.
Selama Hamil : makan 3 kali/hari, porsi sedang, menu:
nasi, sayur, lauk-pauk, susu, minum: 8-9 gelas/hari
b. Pola
Eliminasi
Sebelum hamil : BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna
kuning. BAK 3x sehari, berwarna kekuningan.
Selama hamil : BAB 1x sehari, konsistensi lunak agak
keras, warna kuning. BAK 6-7x sehari, berwarna kekuningan.
c. Pola
Istirahat
Sebelum hamil : tidur siang ± 1 jam (14.00-15.00), tidur
malam ± 8 jam (22.00-06.00)
Selama hamil : tidur siang ± 2,5 jam (14.00-16.30),
tidur malam ± 9 jam (21.00-06.00.
d. Pola
Seksual
Sebelum hamil : ibu melakukan hubungan seksual 2-3x dalam
seminggu.
Selama hamil : ibu melakukan hubungan seksual 1 minggu
sekali.
e. Pola
Aktivitas
Sebelum hamil : Mengerjakan
pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, memasak, dan mencuci.
Selama hamil : Pekerjaan rumah tidak semua dilakukan
dikarenakan ibu mual, pusing, dan keadaannya lemah.
f. Pola
Personal Hygiene
Sebelum hamil : mandi 2x sehari, gosok gigi 3x sehari dan
mengganti pakaian dan celana dalam 2x sehari.
Selama hamil : mandi 2x sehari, gosok gigi 3x sehari,
ganti pakaian 3x sehari dang anti celana dalam 3-5x sehari.
B. Data
Objektif
1. Pemeriksaan
Umum
KU :
Baik
Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 78 x/Menit
Rr : 22 X/Menit
Suhu : 36,50C
Lila
: 25 cm
BB Selama Hamil : 50 kg
Kenaikan BB : 2,4 kg
2. Pemeriksaan
Khusus
a) Inspeksi
-
Kepala :
Rambut lurus, bersih dan tidak berketombe.
-
Mata :
simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis.
-
Hidung :
Simetris, bersih dan tidak ada polip.
-
Mulut dan gigi : bibir tidak sariawan, gigi tidak ada caries lidah bersih.
-
Telinga :
simetris kanan dan kiri tidak ada kotoran
-
Payudara :
simetris kanan dan kiri, putting susu
menonjol.
-
Muka :
tidak oedema, tidak ada cloasma.
-
Ekstermitas : simetris kanan dan kiri, tidak nampak odema kaki dan wajah.
b) Palpasi
-
Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
-
Ketiak : Tidak ada pembesaran limfe
-
Dada : Tidak ada benjolan abnormal pada payudara.
-
Abdomen : Leopold I : TFU 3 jari dibawa prosesus sipodeus
(28), TBJ 2635.
Leopold II : Dibagian
kiri perut ibu teraba punggung (puki) dan dibagian kanan perut ibu teraba
bagian terkecil.
Leopold III : Teraba keras dan melenting (kepala).
Leopold IV : belum masuk pintu atas panggul.
c) Perkusi
Reflek
patela (+)
d) Auskultasi
DJJ : 140 x/menit teratur.
3. Pemeriksaan
Penunjang
Hb :
Tidak dilakukan
PP Tes : Tidak dilakukan
USG :
Keadaan janin baik dan bergerak aktif, Keadaan ibu sehat.
II. Interpretasi
Data Dasar
Dx : Ny. “M” G1P0000 UK
32 Minggu J T H I U, presentasi kepal, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan
janin normal dengan kehamilan fisiologis.
Ds : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Do : KU :
Baik
Kesadaran : Compos
mentis
Tanda-Tanda Vital : TD : 110/80 mmHg
Nadi : 70 x/Menit
RR :
21 x/Menit
Suhu : 36,60C
Lila
: 24 cm
BB :
52,1 kg
Kenaikan
BB : 2,4 kg
Abdomen
-
Leopold I : TFU 3 jari dibawah prosesus sipoideus (28 cm), TBJ 2635
-
Leopold II : Dibagian kiri perut ibu teraba punggung (puki) dan
dibagian kanan perut ibu teraba bagian terkecil.
-
Leopold III : teraba keras dan melenting (kepala).
-
Leopold IV : Belum masuk pintu atas panggul.
III. Identifikasi
Masalah/Diagnosa Potensial
Tidak ada masalah
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Tidak ada masalah
V. Intervensi
Dx :
Ny. “M” G1P0000UK32
Minggu J T H I U,presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin
normal dengan kehamilan fisiologis.
Tujuan :
kehamilan berjalan normal tanpa ada komplikasi sampai saat persalinan.
KH :
- Keadaan umum ibu baik .
-
keadaan umum janin ibu baik.
- TTV: TD 120/70-140/90 mmHg, nadi 60-80 x/menit, RR
16-24 x/menit, suhu 36,5-37,5 0C.
- TFU sesuai kehamilan.
Intervensi:
1).
Lakukan pemeriksaan pada ibuseperi TTV, KU, pemeriksaan khusus dan pemeriksn
laboratorium.
R/: mengetahui ibu dalam keadaan baik.
2). Jelaskan pada ibu tentang tandabahaya pada masa
kehamilan dan tanda-tanda dimulainya persalinan yaitu uterus berkontraksi,
keluar lendir atau darah, ada keinginan untuk meneran.
R/ ibu
segera periksa dan dtang ketempat bidan untuk segera bersalin.
3).
Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/: agar stamina
ibu terjaga dan keadaan janin baik .
4).
Berikan konseling tentang perawatan payudara, personal hygiene dan nutrisi yang
baik selama kehamilan.
R/:
tidak terjadi komplikasi selama persalinan & setelah persalinan, seperti
puting ke dalam.
5). Anjurkan
pada ibu untuk makan-makanan yang gizi seimbang seperti sayur (bayam,sawi),
lauk pauk (ikan,telur,daging), buah-buahan seperti (mangga, pisang, apel
papaya, jeruk), dan minum susu.
R/ ibu tetap mendapatkan nutrisi yang baik
dan banyak pada saat hamil.
6). Anjurkan ibu untuk imunisasi
TT2 berikutnya, sesuai tanggal yang ditentukan.
R/
ibu terhindar dari infeksi yang mungkin menyerang.
7).
Anjurkan pada ibu untuk senam hamil.
R/ ibu tetap bugar dan jalan lahir janin
baik dan mudah.
8).
Anjurkan ibu untuk bersalin ke tenaga kesehatan.
R/ ibu persalinannya lancer,
terjaga, aman, bersih dan nyaman, terhindar dari infeksi.
9).
Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan bila ada keluhan.
R/ ibu tetap memperhatikan kondisi dirinya
dan kehamilannya.
VI. Implementasi
Tanggal
: 13 Juni 2011
Jam
: 11.05 wita
Tempat
: RSUD Banjarbaru
Dx : Ny. “M” G1P00000UK
32 Minggu J T H I, presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan
janin normal dengan kehamilan fisiologis.
1).
melakukan pemeriksaan pada ibu, meliputi TTV (TD 110/80 mmHg, nadi 78x/menit,
RR 21x/menit & suhu 36,60C), Lila 24 cm, BB: 52,1 kg.
2). Menjelaskan
pada ibu tentang tanda bahaya pada masa kehamilan dan tanda-tanda dimulainya
persalinan yaitu iterus berkontraksi, keluar lendir atau darah dan ada keinginan
untuk meneran.
3).
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup misalnya tidur malam ± 9 jam, tidur
siang ± 2 jam, dan mengurangi pekerjaan yang berat.
4).
Memberikan konseling tentang perawatan payudara dan personal hygiennya selama
hamil agar selalu tetap bersih dan nyaman.
5).
Menganjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang gizi seimbang sperti sayur
(bayam,sawi), lauk pauk (ikan,telur,daging), buah-buahan seperti (mangga,
pisang, apel, jeruk, papaya), dan minum susu.
6).
Menganjurkan pada ibu untuk imunisasi TT2 berikutnya sesuai tanggal yang
ditentukan.
7). Menganjurkan pada ibu untuk senam hamil agar
ibu tetap bugar dan jalanlahir bayi mudah.
8).
Menganjurkan ibu untuk bersalin keNAKES agar persalinan ibu lancer, terjaga,
aman, bersih, dan nyaman, terhindar dari infksi.
9).
Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kujungan ulang berikutnya dan bila ada
keluhan yang dirasakan.
VII. Evaluasi
Hari/tanggal : 13 juni 2011
Jam :
11.25 Wita
Tempat : RSUD Banjarbaru
Dx : Ny. “M” G1P0000 UK32
Minggu J T H I U, presentasi kepala jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan
janin normal, dengan kehamilan fisiologis.
S :
- ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan.
O :
- ibu tampak mengerti dengan penjelasan yang disampaikan.
- ibu mampu menjelaskan kembali apa
yang disampaikan bidan.
A :
Ny. “M” G1P0000 UK 32 Minggu J T H I U, presentasi
kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janinnormal, dengan kehamilan
fisiologis.
P :
- menjelaskan hasil pemeriksaan.
-
menganjurkan untuk istirahat yang cukup.
-
menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang gizi seimbang.
-
menganjurkan ibu untuk menjaga pesonalhygiennya.
-
menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang dan bila ada keluhan.
BAB
4
PEMBAHASAN
Pada makalah ini penulis membahas
tentang asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny. “M” G1P0000
UK 32 minggu J T H I U, presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan
umum ibu dan janin normal dengan kehamilan fisiologis.
4.1 Pengkajian yang dilakukan oleh bidan adalah
menurut 7 langkah Varney, yaitu:
1. Pengkajian data dasas
2. Interpretasi data dasar
3. Diagnosa/ masalah potensial
4. Identifikasi data dasar
5. Inervensi
6. Implementasi
7. Intervensi
4.2 DS : Ibu
mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan dapat mengulang kembali
penjelasan tersebut
DO : KU :
Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80
mmHg
RR
: 22 x/m
N : 78 x/m
T : 36,5o C
TB :
155 cm
BB : 50 kg
LILA : 25 cm
HPL : 7 - 7-2011
Palpasi
· Leopold
I : TFU 3 jari dibawah prosesus sepoideus (28 cm), TBJ 2635
· Leopold
II : Dibagian
kiri perut ibu (puki) teraba punggung dan bagian kanan perut ibu teraba bagian
terkecil.
· Leopold
III : Teraba
keras dan melenting (kepala)
· Leopold
IV : Belum
masuk pintu atas panggul.
BAB
V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Tidak semua kehamilan berakhir
dengan persalinan yang berlangsung normal, 30,7% persalinan disertai dengan
komplikasi, dimana bila tidak ditangani dengan cepat dan baik dapat
meningkatkan kematian ibu (Depkes. RI., 2000).
Kehamilan merupakan suatu yang
fisiologis yang di alami semua wanita, kehamilan terjadi karena ada pertemuan
dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Sel telur
dapat dibuahi hanya beberapa jam ovulasi. Sedangkan sel mani dalam tubuh wanita
masih kuat membuahi selama 1-3 hari (ILMU KEBIDANAN 2002)
Persalinan
adalah proses dimana bayi, placenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu.
Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup
bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai dengan penyulit. (APN, 2004 : 2 – 2).
Berdasarkan
hubungan antara tuanya kehamilan dan berat badan bayi yang dila-hirkan, dikenal
beberapa istilah, sebagai berikut :
a. Abortus
adalah pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan
berat badan kurang dari 500 gr.
b. partus
Immaturus adalah proses persalinan dimana janin dalam uterus beru-sia kurang
dari 28 minggu dan lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500-1000
gram.
c. Partus
Prematurus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi
belum aterm /cukup bulan, umumnya berat janin antara 1000-2500 gram
dengan umur kehamilan 28-36 minggu.
d. Partus
matures atau partus a’terme adalah pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu
dan 42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gr atau lebih.Partus.
e. Postmaturus
atau serotinus adalah proses persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari
waktu yang ditentukan.
4.2
Saran
4.2.1
Penulis
Diharapkan penulis kedepannya dalam
menulis laporan dapat lebih baik lagi, dan dapat menambah referensi penulisan
laporan sebanyak mungkin agar laporan yang ditulis menjadi lebih baik.
4.2.2
Pembaca
Diharapkan pembaca mengetahui tentang persalinan dengan Ketuban Pecah
Dini dan sebagai penambahan ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat dan berguna.
4.2.3
Institusi
Diharapkan Institusi dapat menjadikan sebagai penambah pengetahuan bagi
mahasiswa maupun mahasiswi yang ada tanpa terkecuali.
4.2.4
Tenaga Kesehatan
Diharapkan
bagi tenaga kesehatan agar mengetahui bagaimana mengantisipasi atau melakukan
penatalaksanaan terhadap persalinan dan kehamilan normal.
DAFTAR
PUSTAKA
Sastrawan, Sulaiman,
1983. Obstetri Fisiologis. Bandung:
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.
Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Fatologis
Jilid 1 Edisi 2. Jakarta: EGC.
Prawihardjo, Sarwono,
2007. Pelayanan Kesehatan Matematel dan
Neomatul. Jakarta: YAP-SP.
Winsun, Nicola V, 2008.
Kamus Kebidanan Bergambar. Jakarta:
EGC. Manuaba,IdaAyu Chandra,2010,Ilmu Kebidaan Penyakit Kandungan dan KB, Edisi
2, Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar