Halaman

Rabu, 23 Mei 2012

Kehamilan fisiologis TEORI ANC



BAB 1
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Dewasa ini derajat kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia masih belum memuaskan.Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih lambat terlihat dari penurunan hanya 25% dari 450/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 yang hanya menurun menjadi 334/100.000 kelahiran hidup. (Hadijono, 2003).
Tidak semua kehamilan berakhir dengan persalinan yang berlangsung normal, 30,7% persalinan disertai dengan komplikasi, dimana bila tidak ditangani dengan cepat dan baik dapat meningkatkan kematian ibu (Depkes. RI., 2000). Yang menjadi penyebab kematian ibu di negara berkembang yang berhubungan dengan kehamilan adalah 1) Perdarahan 40 – 60%, 2) Toksemia Gravidarum 20 – 30% dan 3) Infeksi 20 – 30% (Hartanto, 2002).
Perawatan selama kehamilan danpertolongan pada saat persalinan merupakan factor utama penyebab AKI & AKB, oleh sebab itu di perlukan peningkatan kualitas pelayanan dan pengertian dari masyarakat tentang pentingnya perawatan selama kehamilan dan pertolongan persalinan yang berkualitas.
1.2              Batasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diambil batasan masalah berupa perawatan selama kehamilan dan pertolongan selama persalinan berlangsung.

1.3              Tujuan
1.3.1        Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui pengertian kehamilan & persalinan, tanda-tamda kehamilan dan tanda-tanda persalinan.
1.3.2        Tujuan Khusus
1.3.2.1  Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian kehamilan.
1.3.2.2  Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian persalinan.
1.3.2.3  Mahasiswa mampu menjelaskan tanda-tanda kehamilan.
1.3.2.4  Mahasiswa mampu menjelaskan tanda-tanda persalinan
1.3.2.5  Mahasiswa mngerti tentang mekanisme pesalinan.
1.3.2.6  Mahasiswa mengerti pertolongan persalinan yang benar.
1.3.2.7  Mahasiswa mengerti prubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan.

1.4              Manfaat Penulisan

1.4.1        Bagi Institusi
Laporan ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi dalam perpustakaan.
1.4.2        Bagi penulis
Laporan  ini sangat berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam penulisan laporan serta sebagai ilmu khususnya metodologi penulisan dalam mata kuliah yang telah diberikan.
1.4.3        Bagi Ibu dan Keluarga
Sebagai masukan agar ibu dan keluarga dapat memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan yang aman baik bagi ibu maupun bayinya.



BAB 2
TINJAUAN TEORI ANC

2.1        Kehamilan fisiologis
2.1.1        Definisi
Kehamilan adalah proses pertemuan dan persenyawaan antara spermatozoa (sel mani) dengan sel telur (ovum) yang menghasilkan zigot. Ibu hamil adalah wanita yang tidak mendapatkan haid selama lebih dari satu bulan disertai tanda-tanda kehamilan subjektif dan objektif.
Kehamilan merupakan suatu yang fisiologis yang di alami semua wanita, kehamilan terjadi b karena ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam ovulasi. Sedangkan sel mani dalam tubuh wanita masih kuat membuahi selama 1-3 hari (ILMU KEBIDANAN 2002)
2.1.2        Tanda-tanda kehamilan
a.    Tanda-tanda presumtif
·         Amenorhea (tidak dapat haid) selama kurun waktu > 1 bulan
·         Mual dan muntah (nausea dan vomitting) yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Karena sering terjadi pada pagi hari maka sering disebut dengan morning sickness
·         Mengidam ingin makan makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama
·         Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan
·         Pingsan bila berada di tempat-tempat ramai yang sesak dan padat
·         Pada beberapa orang tidak ada nafsu makan untuk awal trimester pertama
·         Lelah
·         Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara   
·         Miksi sering
·         Konstipasi/obstipasi karena tonus otot-otot menurun oleh pengaruh steroid
·         Pemekaran pada vena-vena (varices) dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva biasanya dijumpai pada trimester akhir
b.       Tanda-tanda mungkin/tidak pasti
·         Pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi rahim didapati tanda Piskacek yaitu pembesaran uterus yang tidak rata dimana bagian telur bernidasi lebih cepat tumbuh
·         Perubahan pada serviks
·         Tanda Chadwick yaitu warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu
·         Braxton hicks/kontraksi-kontraksi kecil uterus bila ada rangsangan
·         Pemeriksaan biologis
·         Teraba bagian anak
·         Perut membesar
·         Keluarnya kolostrum
·         Hiperpigmentasi kulit yang dijumpai pada muka (cloasma gravidarum), aerola mammae, leher dan dinding perut (linea nigra)
c.        Tanda-tanda pasti/positif
·         Teraba bagian-bagian janin & terasa gerakan janin oleh pemeriksa
·         Terdengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara :
ü  Didengar dengan stetoskop monoral
ü  Dicatat dan didengar dengan alat Doppler
ü  Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
·         Balottement positif
·         Pada pemeriksaan dengan sinar Rontgen tampak rangka janin
·         Dengan pemeriksaan USG diketahui keadaan janin.


2.1.3        Tujuan perawatan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil bertujuan untuk :
ü  Menghilangkan dan mengurangi resioko penyakit pada ibu hamil
ü  Mempertahankan dan mengoptimalkan keadaan kesehatan ibu hamil, bersalin dan masa nifas
ü  Agar ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin
ü  Mengoptimalkan kesehatan bayi
ü  Mencegah terjadinya prematuritas, lahir mati dan kematian neonatal

2.1.4     Pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan yang dilakukan terhadap ibu hamil, yaitu :
a.       Anamnesa (tanya jawab)
b.      Pemeriksaan Umum
c.       Pemeriksaan Khusus Kebidanan (status obstetricus) meliputi :
1.      Inspeksi (periksa pandang)
2.      Palpasi (periksa raba)
Cara pemeriksaan palpasi menggunakan pemeriksaan Leopold yang dibagi menjadi 4 tahap, yaitu :
ü  Leopold I : Untuk mengetahuiTFU, dengan demikian umur kehamilan dapat diketahui. Umur kehamilan disesuaikan dengan HPHT.
ü  Leopold II : Untuk mengetahui letaj janin di dalam perut ibu dan mengetahui bagian apa dari janin yang mengisi sebelah kanan dan kiri perut ibu.
ü  Leopold III : Untuk mengetahui bagian apa yang terdapat di sebelah bawah perut ibu dan apa yang terdapat di bagian bawah tersebut sudah terpegang atau belum oleh atas panggul.
ü  Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terbawah janin telah masuk ke pintu atas panggul
3.      Perkusi (ketukan)
4.      Auskultasi
Dilakukan dengan stetoskop untuk mendengarkan berbagai macam bunyi.Yang didengar dari janin adalah mendengar DJJ, bising tali pusat, gerakan janin.Sedangkan dari ibu untuk mendengar bising rahim, bunyi aorta dan bising usus.

2.1.5     Perubahan-perubahan fisiologis kehamilan
2.1.5.1        Uterus
Terjadi pembesaran uterus, hal ini karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron.Hubungan umur kehamilan (bulan), besar uterus dan tinggi fundus uteri.

Akhir
Bulan
Besar Uterus
Tinggi Fundus Uteri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Lebih besar dari biasa
Telur bebek
Telur angsa
Kepala bayi
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Kepala dewasa
Palpasi belum teraba
Di belakang shymphisis
1-2 jari di atas shymphisis
Pertengahan shymphisis-pusat
2-3 jari di bawah pusat
Kira-kira setinggi pusat
2-3 jari di atas pusat
Pertengahan pusat-proc. Xyphoideus
3 jari di bawah Px atau setinggi Px
Sama dengan usia kehamilan 8 bulan namun melebar ke samping

2.1.5.2        Serviks Uteri
Terjadi peningkatan hormon menyebabkan hiper sekresi kelenjar serviks, sehingga serviks menjadi lunak.

2.1.5.3        Vagina dan Vulva
Akibat hormon hipervaskularisasi, vagina dan vulva menjadi merah kebiruan begitu juga portionya.

2.1.5.4        Ovarium
Fungsi ovarium diambil oleh plasenta pada kehamilan 16 minggu.

2.1.5.5        Buah dada
ü  Mammae membesar dan tegang
ü  Estrogen menyebabkan hipertropi sistem saluran
ü  Progesteron menyebabkan sel acini pada mammae
ü  Mammae dipersiapkan untuk laktasi
ü  Papila mammae akan membesar, lebih tegang dan hitam
ü  Glandula montgomery lebih menonjol dipermukaan aerola mammae
ü  Kehamilan 12 minggu keluar kolostrum.

2.1.5.6           Sirkulasi darah
Uterus membesar menyebabkan pelebaran pembuluh darah.Volume darah bertambah fisiologis 25 %, oleh karena peningkatan plasma akibatnya konsentrasi Hb dalam darah menurun.Batas fisiologis Hb 10 gram %.

2.1.5.7        Traktus digestivus
Tonus otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas digestivus menurun.Makanan lebih lama ada di dalam colon sehingga air lebih banyak diserap.

2.1.6     Perbedaan antara Primigravida dan Multigravida
No.
Primigravida
Multigravida
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
Payudara tegang
Putting susu runcing
Perut tegang dan menonjol ke depan
Vulva tertutup perineum utuh
Vagina sempit, teraba rugae
Striae lividae
Portio runcing, ost. ext. tertutup
Payudara lembek menggantung
Putting susu tumpul
Perut lembek dan tegang

Vulva menganga perineum berparut
Vagina longgar, selaput lendir licin
Striae lividae dan striae albicans
Portio tumpul dan terbagi dalam bibir depan dan bibir belakang

2.1.7     Letak janin dalam rahim
Letak anak sangat penting dalam prognosa persalinan.Beberapa letak seperti letak lintang dan letak dahi tak dapat lahir spontan pada janin hidup dan aterm. Dan jika tidak diperbaiki akan berbahaya bagi ibu maupun janin. Istilah letak dalam ilmu kebidanan mengandung 4 pengertian, yaitu :
1.      Situs
Letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang ibu. Jika ukuran panjang anak adalah ukuran bokong kepala sesuai dengan sumbu panjang ibu, maka anak dikatakan dalam letak membujur atau letak memanjang
2.      Habitus
Bagaimana bagian-bagian dari anak seperti kepala, badan, tangan, kaki itu letaknya satu terhadap yang lain.
3.      Posisi
Letak salah satu bagian anak tertentu terhadap dinding perut / jalan lahir.
4.      Presentasi
Apa yang menjadi bagian terendah dari janin

3.1.2     Keluhan-keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil
ü  Mual muntah biasanya timbul pada bulan ke2 dan ke-3. menghilang setelah memasuki trimester ke II
ü  Sakit pinggang yang sebagian besar disebabkan karena perubahan sikap badan pada kehamilan lanjut, karena titik berat badan pindah ke depan disebabkan perut yang membesar
ü  Timbulnya varices. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor keturunan, berdiri lama dan usia
ü  Sakit kepala disertai oedema
ü  Sesak nafas, disebabkan rahim membesar mendesak diafragma ke atas
ü  Flour albus (keputihan)
ü  Anemia dalam kehamilanadalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester 2. nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester 2.Kebutuhan ibu selama kehamilan ialah 800 mg besi diantaranya 300 mg untuk janin dan 500 mg untuk penambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan tambahan sekitar 2 – 3 mg besi/hari. Untuk mengatasi anemia ini dapat diberikan tablet besi.

3.1        Manajemen Kasus Kehamilan Normal
3.1.1  Pengkajian Data


Tanggal     : ……
Jam            : …… Wita.
Tempat      : ……
No. Reg     : ……


2.1.1.1     Data Subjektif
1.      Identitas Klien


Nama istri        : Ny “  “
Umur               :
Agama             :
Suku/Bangsa   :
Pendidikan      :
Pekerjaan         :
Penghasilan     : Rp…/bulan
Alamat                        :

Nama  suami   :
Umur               :
Agama             :
Suku/Bangsa   :
Pendidikan      :
Pekerjaan         :
Penghasilan     : Rp…/bulan
Alamat                        :


2.      Keluhan Utama
Keluhan utama dapat berupa:
·         Amenorhea (tidak dapat haid) selama kurun waktu > 1 bulan
·         Mual dan muntah (nausea dan vomitting) yang terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Karena sering terjadi pada pagi hari maka sering disebut dengan morning sickness
·         Mengidam ingin makan makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan-bulan triwulan pertama
·         Tidak tahan terhadap suatu bau-bauan
·         Pingsan bila berada di tempat-tempat ramai yang sesak dan padat
 (Bobak, 1996 : 32).

3.      Riwayat Menstruasi
a.       Menarche adalah terjadinya haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia pubertas, yaitu 12 – 16 tahun (Mochtar R, 1999). Usia 10 – 16 tahun, rata-rata usia 12,5 tahun (Sarwono R, 1994 : 104).Usia 13 – 16 tahun (Manuaba IBG, 1998 : 86)
b.      Siklus haid
Siklus haid yang klasik adalah 28 hari, sedangkan pola hadi dan lamanya perdarahan tergantung pada tipe wanita dan bisanya 3 – 8 hari. (Pusdiknakes, 1998 : 66).
c.       Hari pertama haid terakhir (HPHT)

HPHT dapat dijabarkan untuk memperhitungkan tanggal tafsiran persalinan. Bila siklus haid 28 hari, rumus yang dipakai adalah rumus Neagel yaitu hari + 7, bulan – 3, tahun + 1 (Sarwono P, 1999 : 155). Untuk siklus haid 35 hari, perkiraan partus adalah hari + 14, bulan – 3, tahun + 1. (Sulaiman Sastrawinata, 1998 : 127).




4.      Riwayat Obstetri yang Lalu
Untuk mengetahui persalinan yang lalu, ditolong oleh siapan, adakah penyulit atai tidak, jenis persalinannya apa semua itu untuk memperkirakan ibu dapat melahirkan spotan atau tidak.

5.      Riwayat Kehamilan Ini
a.       Idealnya tiap wanita hamil mau memeriksakan diri ketika haidnya terjadi lambat sekurang-kurangnya satu bulan.
b.      Pada trimester I biasanya ibu mengeluh mual muntah terutama pagi hari yang kemudian menghilang pada kehamilan 12 – 14 minggu.
c.       Pemeriksaan sebaiknya dikerjakan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap minggu.
d.      Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multigravida.
e.       Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan dua kali dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali saja (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan walaupun diberikan pada kehamilan muda.
f.       Pemberian zat besi : 1 tablet sehari segera setelah rasa mual hilang minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
g.      Saat memasuki kehamilan akhir (trimester III) diharapkan terdapat keluhan bengkak menetap pada kaki, muka yang menandakan toxaemia gravidarum, sakit kepala hebat, perdarahan, keluar cairan sebelum waktunya dan lain-lain. Keluhan ini harus diingat dalam menentukan pengobatan, diagnosa kehamilan dan persalinan nanti.
h.      Penyuluhan yang perlu diberikan antara lain :
Gizi tinggi protein dan kalori, perawatan payudara, kebersihan diri, senam hamil, persiapan persalinan dan keadaan darurat (menghadapi bila terjadi komplikasi), istirahat cukup dan mengurangi kerja fisik yang berat, perlunya pemeriksaan kehamilan secara berkala, tanda bahaya yang memerlukan pertolongan segera.

6.      Riwayat Kesehatan Klien dan Keluarga
Riwayat keluarga memberi informasi tentang keluarga dekat pasien, termasuk orang tua, saudara kandung dan anak-anak. Hal ini membantu mengidentifikasi gangguan genetik atau familial dan kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi status kesehatan wanita atau janin (Bobak, 1996 : 148).
Ibu yang mempunyai riwayat dalam keluarga penyakit menular dan kronis dimana daya tahan ibu hamil menurun, ibu dan janinnya berisiko tertular penyakit tersebut.Misalnya : TBC, hepatitis.
Penyakit keturunan dari keluarga ibu dan suami, mungkin berpengaruh terhadap janin.Misalnya : Jiwa, DM, hemophilla.
Keluarga dari pihak ibu atau suami ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar perlu diwaspadai karena faktor tersebut bisa menurunkan kehamilan kembar. (Christina, 1993 : 86).

7.      Riwayat Sosial
Faktor-faktor situasi, seperti pekerjaan wanita dan pasangannya, pendidikan, status perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status sosial ekonoimi ditetapkan dalam riwayat sosial.
Persepsi tentang kehamilan saat ini digali.Apakah kehamilan ini diinginkan atau direncanakan? (Bobak, 1996 : 148).
Faktor budaya adalah penting untuk mengetahui latar belakang etnik/budaya wanita untuk mengantisipasi intervensi perawatan yang mungkin perlu ditambahkan atau dihilangkan dalam rencana perawatan.(Bobak, 1998 : 305).

8.      Pola Aktivitas Sehari-hari
a.       Pola nutrisi
Aspek ini adalah komponen penting dalam riwayat prenatal.Status nutrisi seorang wanita memiliki efek samping langsung pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan wanita memiliki motivasi tinggi untuk mempelajari gizi yang baik. Pengkajian diet dapat mengungkapkan data praktik khusus, alergi makanan, dan perilaku makan, serta faktor-faktor lain yang terkait dengan status nutrisi (Bobak, 1990 : 148).

b.      Pola eliminasi
Pola eliminasi meliputi eliminasi uri (BAK) dan eliminasi alvi (BAB).Dalam hal ini perlu dikaji terakhir kali ibu buang air kecil dan buang air besar. Kandung kemih yang penuh akan menghambat penumpurunan bagian terendah janin sehingga diharapkan ibu dapat sesering mungkin buang air kecil. Begitu pula dengan buang air besar, apabila ibu belum buang air besar kemungkinan akan dikeluarkan saat persalinan yang mana dapat mengganggu bila bersamaan dengan keluarnya kepala bayi.

c.       Pola fisik dan istirahat
Norma-norma yang mengatur aktivitas fisik ibu hamil sangat bervariasi.Banyak kelompok.(Carrington, 1978; Horn, 1998; Lee, 1989).
Menganjurkan ibu untuk aktif, berjalan dan terlibat dalam aktivitas-aktivitas normal, tetapi tidak melelahkan untuk memastikan bayi yang dikandung sehat dan tidak terlalu besar.(Bobak, 1996 : 169).

d.      Pola aktivitas seksual
Pada kebanyakan budaya, aktivitas seksual tidak dilarang sampai akhir kehamilan.Sampai saat inbi belum membuktikan dengan pasti bahwa koitus dan orgasme dikontraindikasikan selama masa hamil untuk wanita yang sehat secara medis dan memiliki kondisi obstetri yang prima. (Bobak, 1998 : 167).

e.       Pola kebiasaan
·         Minuman beralkohol, asap rokok dan substansi lain
Merokok atau terus-menerus menghirup asap rokok yang lain dikaitkan dengan terdari pertumbuhan janin dan peningkatan mortalitas dan morbiditas bayi dan perinatal. Merokok juga meningkatkan frekuensi persalinan prematur, ketuban pecah dini, plasenta previa dan kematian janin.Kebanyakan penelitian tidak melaporkan adanya hubungan penggunaan kafein dengan catat pada bayi atau berat badan bayi. (Leviton, 1988 : Cunningham, dkk, 1998).
·         Obat-obatan
Kesalahan subklinis teretntu atau defisiensi pada mekanisme intermediet pada janin merngubah obat yang sebenarnya tidak berbahaya menjadi obat berbahaya.Bahaya terbesar, yang menyebabkan defek pada perkembangan janin akibat penggunaan obat-obatan, dapat muncul sejak fentilisasi sampai sepanjang terimester pertama.



2.1.1.2  Data Objektif
Diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik secara inspeksi, palpasi, perkusi, pemeriksaan penunjang.
1.      Pemeriksaan Umum
·         Kesadaran : composmentis
·         Tekanan darah
Diukur untuk mengetahui kemungkinan preeklamsia, yaitu bila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg.
·         Denyut nadi
Untuk mengetahui fungsi jantung ibu, normalnya 80 – 90 x/menit.
·         Pernafasan
Untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan, normalnya 16–24 x/menit
·         Suhu tubuh normal 36 – 37,5oC.
·         Lila
Untuk mengetahui status gizi ibu, normalnya 23,5 cm.
·         Berat badan
Ditimbang waktu tiap kali ibu datang untuk kontrol kandungannya.
·         Tinggi badan
Pengukuran cukup dilakukan sekali, yaitu waktu ibu periksa hamil yang pertama kali.

2.      Pemeriksaan Khusus
a.       Inspeksi
·         Muka            :Apakah oedema atau tidak, cyanosis atau tidak.
·         Mata
Konjungtiva    : normalnya berwarna merah muda
Sklera              : normalnya berwarna putih.
Kelopak mata  : normalnya tidak odema.
·         Hidung         :Bersih/tidak, ada polip/tidak, ada sekret atau tidak.
·         Mulut dan gigi
Bersih/tidak, ada luka/tidak, ada caries gigi dan gigi yang tanggal/tidak.
·         Leher            : Ada pembesaran kelenjar tyroid atau tidak.
·         Dada                        : Payudara simetris atau tidak, puting bersih dan menonjol atau tidak, hiperpigmentasi areolla atau tidak, colostrum sudah keluar atau belum.
·         Abdomen     :Ada luka bekas SC atau tidak, ada linea atau tidak, striae albican atau lividae.
·         Genetalia
ü  Vulva dan vagina, Bersih atau tidak, oedema atau tidak, ada flour albus atau tidak, ada pembesaran kelenjar skene dan kelenjar bartholini atau tidak, ada condilomatalata atau tidak, ada condiloma acuminata atau tidak, kemerahan atau tidak.
ü  Perineum, Ada luka bekas episiotomi atau tidak.
·         Anus             : Ada benjolan atau tidak, keluar darah atau tidak.
·         Ekstrimitas
Ekstremitas atas        : simetris atau tidak, oedema atau tidak
Ekstremitas bawah   : simetris/tidak, oedema/tidak, varices/tidak.

b.      Palpasi
o   Leher            : Ada bendungan vena jugularis atau tidak
o   Dada                        : Ada massa pada payudara atau tidak
o   Abdomen
Leopold I       : tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan atau tidak, di fundus normalnya teraba bagian lunak dan tidak  melenting (bokong)
Leopold II     : normalnya teraba bagian panjang, keras seperti papan (punggung) pada satu sisi uterus dan pada sisi lain teraba bagian kecil
Leopold III    : normalnya teraba bagian yang bulat, keras dan melenting pada bagian bawah uterus ibu (symphisis) Apakah sudah masuk PAP
Leopold IV    : dilakukan jika pada leopold III teraba kepala janin
WHO              : sudah masuk PAP, Dilakukan dengan menggunakan patokan jari penolong dan symphisis ibu, berfungsi untuk mengetahui penurunan presentasi.

c.       Auskultasi
Terdengar denyut jantung di bawah pusat ibu (baik dibagian kiri atau kanan), Normalnya : 120 – 160 x/menit.

d.      Perkusi
Terlihat gerakan refleks pada kaki, baik pada kaki kiri maupun kanan.

3.      Pemeriksaan Penunjang
a.       Pemeriksaan laboratorium (hb, glukosa & protein)
b.      USG

3.1.2        Identifikasi masalah/diagnosa.
2.1.1.3  Diagnosa Kebidanan.
Diagnosa kebidanan pada kehamilan dapat ditegakkan dengan melakukan:
§  Anamnesa.
§  Pemeriksaan fisik.
§  Pemeriksaan penunjang.

2.1.1.4  Masalah
Merupakan hal-hal yang berkaitan dengan psikologi, sosial, cultural, dan spiritual ibu.Masalah ini biasanya menyertai diagnose.

2.1.2        Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial
Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial ditegakkan berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditentukan.

2.1.3        Identifikasi kebutuhan segera
Setelah ditemukannya masalah maka akan diberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan klien.

2.1.4        Intervensi.
Dalam merumuskan rencana asuhan kebidanan harus didasarkan pada data yang diperoleh serta data harus disertai dengan rasional dari perencanaan tersebut.

2.1.5        Implementasi.
Sesuai intervensi.


2.1.6        Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses asuhan kebidanan. Evaluasi menilai apakah asuhan yang telah diberikan sudah efektif atau tidak.Jika belum berhasil, proses asuhan dapat dimulai dari awal lagi.Evaluasi ditulis dalam bentuk catatan perkembangan yang meliputi subyektif, obyektif, assesment, dan planning (SOAP).


BAB 3
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “M” G1P0000UK32 MINGGU J T H I U DENGAN PRESENTASI KEPALA, JALAN LAHIR NORMAL, KEADAAN UMUM IBU DANJANIN NORMAL DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI RUANG KLINIK KANDUNGAN RSUD BANJARBARU

I.       Pengkajian Data
Hari/Tanggal   : Senin, 13 Juni 2011
Jam                  : 10.35  Wita
Tempat            : RSUD Banjarbaru
No. RMK        : 14-72-45

A.    Data Subjektif
1.      Identitas
Isteri                                                    Suami
Nama             : Ny “M”                                         : Tn “T”
Usia               : 21 Tahun                                       : 30 Tahun
Agama           : Islam                                             : Islam
Suku/Bangsa  : Banjar/Indonesia                          : Banjar/Indonesia
Pendidikan    : SMA                                             : SMA
Pekerjaan       : IRT                                               : Sawasta
Penghasilan    : -                                                    : ± Rp. 2.000.000,-/Bulan
Alamat           : Jl. Sekumpul. GG Member RT 02

2.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin periksa kehamilannya dan periksa USG untuk mengetahui keadaan janin didalam rahimnya.
3.      Riwayat Haid
Menarche     : 13 Tahun
Siklus           : 28 Hari
Frekuensi      : Teratur
Banyaknya   : 2 x Ganti Pembalut / hari
Lamanya      : 7 Hari
Dismenorea  : kadang-kadang
Flour Albus  : Tidak ada
Keluhan        : Tidak Ada
HPHT           : 31-10-2010
TP                 : 7-7-2011

4.      Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan sekarang dalam keadaan sehat, tidak mempunyai atau tidak sedang menderita penyakit menurun seperti diabetes melitus, asma, penyakit menahun seperti hipertensi, jantung, dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dll.

5.      Riwayat Penyakit Terdahulu
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun seperti asma, diabetes mellitus, penyakit menahun seperti hipertensi, jantung, penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dll.

6.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun, menular dan menahun seerti diabetes mellitus, asma, jantung, TBC, HIV, Hepatitis, dll.



7.      Riwayat Perkawinan
Kawin                                                             : Ya
Banyaknya Perkawinan                                  : 1 Kali
Usia Saat Menikah                                          : 19 Tahun
Lama menikah                                                 : 1 Tahun

8.      Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang Lalu
Anak
Tahun
Kehamilan
Persalinan
Nifas
Ke

Uk (minggu)
Komplikasi
Penolong
Tempat
Jenis
JK
BB
PB
Umur sekarang
Komplikasi
1
2011
Hamil ini






















9.      Riwayat Kehamilan Sekarang
HPHT                                      : 31-10-2010
TP                                            : 7-7-2011
UK                                          : 32 Minggu
Imunisasi                                 : TT2
BB ibu saat hamil                    : 50 kg
Frekuensi                                 : 4 kali
Obat yang diberikan               : Vitamin B komplek, Fe, Kalk, Antacit
Periksa Kehamilan/ANC         : RSUD Banjarbaru
Terapi yang didapat                : sesuai dengan resep dokter
-          Trimester I
Frekuensi   : 2 kali
Tempat      : RSUD Banjarbaru
Keluhan     : pusing, mual, muntah, nafsu makan berkurang
Terapi        : Vitamin B komplek, Fe, Kalk, Antacit
Konseling  : -  Menganjurkan ibu istirahat yang cukup
-    Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi (makan sedikit tapi sering)
-    Memberitahu ibu bahwa harus tetap makan karena janin sangat membutuhkan nutrisi dari ibu (masa pembentukan sel-sel organ tubuh).
-    Trimester II
Frekuensi : 1 x
Tempat    : RSUD Banjarbaru
Keluhan   : Tidak ada
Terapi      : Fe dan Kalk
Konseling : - memberitahu ibu untuk memakai pakaian yang lebih longgar.
-       Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan kemudian untuk melakukan imunisasi TT2 sesuai tanggal yang ditentukan dan memeriksakan kehamilan kapan saja jika ada keluhan.
-    Trimester III
Frekuensi : 1 x
Tempat    : RSUD Banjarbaru
Keluhan   : Tidak ada
Terapi      : Sesuai dengan resep dokter
Konseling : -     memberitahukan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda dimulainya persalinan yaitu uterus berkontraksi, keluar lendir dan darah, ada keinginan untuk meneran, serta menganjurkan cara merawat payudara untuk proses laktasi.
-          Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makan yang bergizi tetap rendah garam dan istirahat yang cukup.

10.  Riwayat KB
Ibu mengatakan bahwa sebelumnya belum pernah menggunakan KB.

11.  Latar Belakang Sosial dan Budaya
Ibu mengatakan tidak pernah minum dan Ibu mengatakan bahwa nanti pada usia kehamilannya 7 bulan akan mengadakan acara 7 bulanan yaitu mandi-mandi.

12.  Data Psikologis dan Budaya
Ibu mengatakan hubungan dengan suaminya sangat harmonis, suami dan keluarga sangat mendukung atas kehamilan ibu.

13.  Keadaan Spiritual
Ibu mengatakan ibadah shalat lima waktu dan berdoa supaya kehamilannya baik-baik saja dan nanti bias bersalin dengan normal.

14.  Pola Kebiasaan Sehari-hari
a.       Pola Nutrisi
Sebelum hamil    : makan 3 kali/hari, porsi sedang, menu: nasi, sayur, lauk dan kadang ikan/daging, minum: 5-6 gelas/hari.
Selama Hamil     : makan 3 kali/hari, porsi sedang, menu: nasi, sayur, lauk-pauk, susu, minum: 8-9 gelas/hari
b.      Pola Eliminasi
Sebelum hamil    : BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning. BAK 3x sehari, berwarna kekuningan.
Selama hamil      : BAB 1x sehari, konsistensi lunak agak keras, warna kuning. BAK 6-7x sehari, berwarna kekuningan.


c.       Pola Istirahat
Sebelum hamil    : tidur siang ± 1 jam (14.00-15.00), tidur malam ± 8 jam (22.00-06.00)
Selama hamil      : tidur siang ± 2,5 jam (14.00-16.30), tidur malam ± 9 jam (21.00-06.00.
d.      Pola Seksual
Sebelum hamil    : ibu melakukan hubungan seksual 2-3x dalam seminggu.
Selama hamil      : ibu melakukan hubungan seksual 1 minggu sekali.
e.       Pola Aktivitas
Sebelum hamil    :  Mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, memasak, dan mencuci.
Selama hamil      : Pekerjaan rumah tidak semua dilakukan dikarenakan ibu mual, pusing, dan keadaannya lemah.

f.       Pola Personal Hygiene
Sebelum hamil    : mandi 2x sehari, gosok gigi 3x sehari dan mengganti pakaian dan celana dalam 2x sehari.
Selama hamil      : mandi 2x sehari, gosok gigi 3x sehari, ganti pakaian 3x sehari dang anti celana dalam 3-5x sehari.

B.     Data Objektif
1.      Pemeriksaan Umum
KU                           : Baik
Kesadaran                : Compos mentis
TD                            : 120/80  mmHg
Nadi                         : 78 x/Menit
Rr                             : 22 X/Menit
Suhu                         : 36,50C
Lila                           : 25 cm
BB Selama Hamil    : 50 kg
Kenaikan BB           : 2,4 kg

2.      Pemeriksaan Khusus
a)      Inspeksi
-          Kepala              : Rambut lurus, bersih dan tidak berketombe.
-          Mata                 : simetris kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis.
-          Hidung             : Simetris,  bersih dan tidak ada polip.
-          Mulut dan gigi  : bibir tidak sariawan, gigi tidak ada caries lidah bersih.
-          Telinga              : simetris kanan dan kiri tidak ada kotoran
-          Payudara           : simetris kanan dan kiri,  putting susu menonjol.
-          Muka                : tidak oedema, tidak ada cloasma.
-          Ekstermitas       : simetris kanan dan kiri, tidak nampak odema kaki dan wajah.

b)      Palpasi
-          Leher                : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
-          Ketiak               :  Tidak ada pembesaran limfe
-          Dada                 :   Tidak ada benjolan abnormal pada payudara.
-          Abdomen          : Leopold I     : TFU 3 jari dibawa prosesus sipodeus (28), TBJ 2635.
Leopold II      :  Dibagian kiri perut ibu teraba punggung (puki) dan dibagian kanan perut ibu teraba bagian terkecil.
Leopold III     : Teraba keras dan melenting (kepala).
Leopold IV     : belum masuk pintu atas panggul.
c)      Perkusi
Reflek patela (+)
d)     Auskultasi
DJJ : 140 x/menit teratur.

3.      Pemeriksaan Penunjang
Hb             : Tidak dilakukan
PP Tes       : Tidak dilakukan
USG           : Keadaan janin baik dan bergerak aktif, Keadaan ibu sehat.

II.    Interpretasi Data Dasar
Dx       : Ny. “M” G1P0000 UK 32 Minggu J T H I U, presentasi kepal, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin normal dengan kehamilan fisiologis.
Ds        : Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Do       : KU                                 : Baik
              Kesadaran                       : Compos mentis
              Tanda-Tanda Vital         : TD      : 110/80 mmHg
                    Nadi    : 70 x/Menit
                     RR      : 21 x/Menit
                    Suhu    : 36,60C
Lila                   : 24 cm
BB                                                             : 52,1 kg
Kenaikan BB    : 2,4 kg
Abdomen
-          Leopold I           : TFU 3 jari dibawah prosesus sipoideus (28 cm), TBJ 2635
-             Leopold II          : Dibagian kiri perut ibu teraba punggung (puki) dan dibagian kanan perut ibu teraba bagian terkecil.
-          Leopold III     : teraba keras dan melenting (kepala).
-          Leopold IV     : Belum masuk pintu atas panggul.

III.    Identifikasi Masalah/Diagnosa Potensial
Tidak ada masalah

IV.     Identifikasi Kebutuhan Segera
Tidak ada masalah

V.       Intervensi
Dx          :   Ny. “M”  G1P0000UK32 Minggu J T H I U,presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin normal dengan kehamilan fisiologis.
Tujuan    : kehamilan berjalan normal tanpa ada komplikasi sampai saat persalinan.
KH         : - Keadaan umum ibu baik .
- keadaan umum janin ibu baik.
- TTV: TD 120/70-140/90 mmHg, nadi 60-80 x/menit, RR 16-24 x/menit, suhu 36,5-37,5 0C.
- TFU sesuai kehamilan.
Intervensi:
1). Lakukan pemeriksaan pada ibuseperi TTV, KU, pemeriksaan khusus dan pemeriksn laboratorium.
R/:  mengetahui ibu dalam keadaan baik.
2). Jelaskan pada ibu tentang tandabahaya pada masa kehamilan dan tanda-tanda dimulainya persalinan yaitu uterus berkontraksi, keluar lendir atau darah, ada keinginan untuk meneran.
      R/ ibu segera periksa dan dtang ketempat bidan untuk segera bersalin.
3). Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
R/: agar stamina ibu terjaga dan keadaan janin baik .
4). Berikan konseling tentang perawatan payudara, personal hygiene dan nutrisi yang baik selama kehamilan.
R/: tidak terjadi komplikasi selama persalinan & setelah persalinan, seperti puting ke dalam.
5). Anjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang gizi seimbang seperti sayur (bayam,sawi), lauk pauk (ikan,telur,daging), buah-buahan seperti (mangga, pisang, apel papaya, jeruk), dan minum susu.
      R/ ibu tetap mendapatkan nutrisi yang baik dan banyak pada saat hamil.
6). Anjurkan ibu untuk imunisasi TT2 berikutnya, sesuai tanggal yang ditentukan.
R/ ibu terhindar dari infeksi yang mungkin menyerang.
7). Anjurkan pada ibu untuk senam hamil.
      R/ ibu tetap bugar dan jalan lahir janin baik dan mudah.
8). Anjurkan ibu untuk bersalin ke tenaga kesehatan.
R/ ibu persalinannya lancer, terjaga, aman, bersih dan nyaman, terhindar dari infeksi.
9). Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan bila ada keluhan.
      R/ ibu tetap memperhatikan kondisi dirinya dan kehamilannya.
     
VI. Implementasi
Tanggal               : 13 Juni 2011
Jam                      :  11.05 wita
Tempat                : RSUD Banjarbaru
Dx    : Ny. “M” G1P00000UK 32 Minggu J T H I, presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin normal dengan kehamilan fisiologis.

1). melakukan pemeriksaan pada ibu, meliputi TTV (TD 110/80 mmHg, nadi 78x/menit, RR 21x/menit & suhu 36,60C), Lila 24 cm, BB: 52,1 kg.
2).  Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya pada masa kehamilan dan tanda-tanda dimulainya persalinan yaitu iterus berkontraksi, keluar lendir atau darah dan ada keinginan untuk meneran.
3). Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup misalnya tidur malam ± 9 jam, tidur siang ± 2 jam, dan mengurangi pekerjaan yang berat.
4). Memberikan konseling tentang perawatan payudara dan personal hygiennya selama hamil agar selalu tetap bersih dan nyaman.
5). Menganjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang gizi seimbang sperti sayur (bayam,sawi), lauk pauk (ikan,telur,daging), buah-buahan seperti (mangga, pisang, apel, jeruk, papaya), dan minum susu.
6). Menganjurkan pada ibu untuk imunisasi TT2 berikutnya sesuai tanggal yang ditentukan.
7).  Menganjurkan pada ibu untuk senam hamil agar ibu tetap bugar dan jalanlahir bayi mudah.
8). Menganjurkan ibu untuk bersalin keNAKES agar persalinan ibu lancer, terjaga, aman, bersih, dan nyaman, terhindar dari infksi.
9). Menganjurkan pada ibu untuk melakukan kujungan ulang berikutnya dan bila ada keluhan yang dirasakan.

VII. Evaluasi
Hari/tanggal    : 13 juni 2011
Jam                  : 11.25 Wita
Tempat            : RSUD Banjarbaru
Dx          : Ny. “M” G1P0000 UK32 Minggu J T H I U, presentasi kepala jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin normal, dengan kehamilan fisiologis.
S             : - ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan.
O            : - ibu tampak mengerti dengan penjelasan yang disampaikan.
- ibu mampu menjelaskan kembali apa yang disampaikan bidan.

A            : Ny. “M” G1P0000 UK 32 Minggu J T H I U, presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janinnormal, dengan kehamilan fisiologis.
P             : - menjelaskan hasil pemeriksaan.
- menganjurkan untuk istirahat yang cukup.
- menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang gizi seimbang.
- menganjurkan ibu untuk menjaga pesonalhygiennya.
- menganjurkan untuk melakukan kunjungan ulang dan bila ada keluhan.





















BAB 4
PEMBAHASAN

Pada makalah ini penulis membahas tentang asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny. “M” G1P0000 UK 32 minggu J T H I U, presentasi kepala, jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin normal dengan kehamilan fisiologis.
4.1     Pengkajian yang dilakukan oleh bidan adalah menurut 7 langkah Varney, yaitu:
1.  Pengkajian data dasas
2.  Interpretasi data dasar
3.  Diagnosa/ masalah potensial
4.  Identifikasi data dasar
5.  Inervensi
6.  Implementasi
7.  Intervensi     
4.2     DS       :    Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan dapat mengulang kembali penjelasan tersebut
DO      :    KU             :    Baik
Kesadaran  :    Composmentis
TD              :    120/80 mmHg
RR                 : 22 x/m
N                        : 78 x/m
T                    : 36,5o C
TB                 : 155 cm
  BB                 : 50 kg
 LILA              : 25 cm
 HPL                :  7 - 7-2011
                         Palpasi
·      Leopold I        :    TFU 3 jari dibawah prosesus sepoideus (28 cm), TBJ 2635
·      Leopold II      :    Dibagian kiri perut ibu (puki) teraba punggung dan bagian kanan perut ibu teraba bagian terkecil.
·      Leopold III     :    Teraba keras dan melenting (kepala)
·      Leopold IV     :    Belum masuk pintu atas panggul.













BAB V
PENUTUP

4.1              Kesimpulan
Tidak semua kehamilan berakhir dengan persalinan yang berlangsung normal, 30,7% persalinan disertai dengan komplikasi, dimana bila tidak ditangani dengan cepat dan baik dapat meningkatkan kematian ibu (Depkes. RI., 2000).
Kehamilan merupakan suatu yang fisiologis yang di alami semua wanita, kehamilan terjadi karena ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam ovulasi. Sedangkan sel mani dalam tubuh wanita masih kuat membuahi selama 1-3 hari (ILMU KEBIDANAN 2002)
Persalinan adalah proses dimana bayi, placenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai dengan penyulit. (APN, 2004 : 2 – 2).
Berdasarkan hubungan antara tuanya kehamilan dan berat badan bayi yang dila-hirkan, dikenal beberapa istilah, sebagai berikut :
a.       Abortus adalah pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
b.      partus Immaturus adalah proses persalinan dimana janin dalam uterus beru-sia kurang dari 28 minggu dan lebih dari 20 minggu dengan berat janin antara 500-1000 gram.
c.       Partus Prematurus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi belum aterm /cukup bulan, umumnya berat janin antara 1000-2500 gram dengan umur kehamilan 28-36 minggu.
d.      Partus matures atau partus a’terme adalah pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu atau bayi dengan berat badan 2500 gr atau lebih.Partus.
e.       Postmaturus atau serotinus adalah proses persalinan yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu yang ditentukan.

4.2              Saran
4.2.1        Penulis
Diharapkan penulis kedepannya dalam menulis laporan dapat lebih baik lagi, dan dapat menambah referensi penulisan laporan sebanyak mungkin agar laporan yang ditulis menjadi lebih baik.
4.2.2        Pembaca
Diharapkan pembaca mengetahui tentang persalinan dengan Ketuban Pecah Dini dan sebagai penambahan ilmu pengetahuan yang akan bermanfaat dan berguna.
4.2.3        Institusi
Diharapkan Institusi dapat menjadikan sebagai penambah pengetahuan bagi mahasiswa maupun mahasiswi yang ada tanpa terkecuali.
4.2.4        Tenaga Kesehatan
Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar mengetahui bagaimana mengantisipasi atau melakukan penatalaksanaan terhadap persalinan dan kehamilan normal.











DAFTAR PUSTAKA

Sastrawan, Sulaiman, 1983. Obstetri Fisiologis. Bandung: Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.

Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologis dan Fatologis Jilid 1 Edisi 2. Jakarta: EGC.

Prawihardjo, Sarwono, 2007. Pelayanan Kesehatan Matematel dan Neomatul. Jakarta: YAP-SP. 

Winsun, Nicola V, 2008. Kamus Kebidanan Bergambar. Jakarta: EGC. Manuaba,IdaAyu Chandra,2010,Ilmu Kebidaan Penyakit Kandungan dan KB, Edisi 2, Jakarta : EGC.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar